Asslm. Wr. Wb. Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Apakah pernah kita merenungi apa sebenarnya tujuan hidup kita ini? Untuk apa kita diberi hidup oleh Allah SWT? Semata-mata adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sesuai firman Allah : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud menyembah-Nya adalah ibadah yang diperuntukkan hanya bagi-Nya. Dan ibadah yang dimaksud itu banyak sekali, bukan hanya shalat atau puasa saja.

Dengan begitu, kita sepatutnya menyadari bahwa shalat—yang merupakan salah satu bentuk ibadah wajib yang manfaatnya luar biasa ini—sudah semestinya kita memperbaiki kualitas shalat kita.

Di bawah ini saya uraikan secara ringan arti dari do’a iftitah, beserta maknanya yang sengaja saya maksudkan untuk membantu pembaca dalam memahami do’a-do’a dan bacaan dalam shalat, sehingga kita dapat menghayati penghadapan kita kepada Allah SWT setiap kali kita shalat. Semoga kita dapat senantiasa memperbaiki kualitas shalat kita. Amin…

Lafadz do’a iftitah tersebut adalah sebagai berikut:

Wajjahtu wajhiya

lilladzii fatharas samaawaati wal ardha

haniifam muslimaw

wamaa ana minal musyrikin

Inna shalaati, wa nusuki

wamahyaaya wa mamaati

lillaahii rabbil ‘aalamiin

Laa syariikalahuu

wa bidzaalika umirtu

wa ana minal muslimiin…

Berikut adalah arti bacaan iftitah beserta maknanya:

Awalan shalat yaitu takbiratul ihram:

Allahu Akbar

(Allah Maha Besar)

Yaitu takbir yang diharamkan mengingat apapun selain Allah. Kesaksian bahwa kita akan melaksanakan shalat karena Allah, yang Maha Besar. Ucapkan kalimat tersebut disertai perasaan mengahayati bahwa kita sedang berhadapan dengan suatu Dzat yang Maha Besar. Shalat yang diawali dengan perasaan semacam ini insyaAllah akan terhindar dari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyu’an kita.


Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha

(Kuhadapkan wajahku, ke hadapan Dzat yang Mencipta langit dan bumi..)

Saat shalat diawali bacaan ini, bayangkan kita berdiri menghadapkan wajah kita langsung kepada Dzat yang Maha Kuasa, yang menciptakan dan memiliki langit dan bumi. Yaitu Allah yang Maha Esa. Begitu besar dan luas kekuasaannya, mencakup langit dan bumi, bahkan lebih dari itu, yang tentunya kita tidak sanggup membayangkannya. Maka sadarilah betapa kecilnya diri kita. Timbulkan perasaan tak berdaya, kecil, hina, dan mengagungkan kebesaran-Nya.


haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikin

(Kumenghadap dengan hati cenderung kepada-Nya, dan aku bukan tergolong orang2 yang menyekutukan-Nya)

Shalat merupakan suatu bentuk ibadah hati, pikiran dan juga anggota badan. Saat shalat, pusatkan pikiran kita pada apa yang kit abaca dan pada gerakan2 shalat yang sempurna serta tuma’ninah. Selain itu, pusatkan hati kita hanya kepada Allah. Singkirkan segala pikiran2, bisikan2 dan hal2 lain yang membuat hati kita berpaling dari-Nya. Maka dari itu, penting untuk memahami bacaan shalat, agar kita dapat benar2 menghadapkan hati kita hanya kepada Allah, bukan hanya sekedar bacaan yang terhafal di luar kepala.


Inna shalaati, wa nusuki, wamahyaaya wa mamaati, lillaahii rabbil ‘aalamiin

(Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanya bagi Allah Tuhan semesta alam)

Berserah diri… sepenuhnya menyerahkan shalat kita, ibadah kita, hidup dan mati kita hanya untuk Allah semata. Coba bayangkan jika setelah shalat, tiba-tiba kita dipanggil-Nya, dan shalat ini adalah merupakan shalat terakhir yang kita lakukan di dunia ini. Tentunya kita akan melakukan shalat dengan se-khusyu’2nya. Rasakan kembali perasaan kecil, hina dan tak berdaya pada diri kita. Ingatlah bahwa diri kita tidak mungkin bersih dari dosa, maka shalatlah dan berserahdirilah sebaik-baiknya selagi kita masih mampu.


Laa syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin

(Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan, dan aku tergolong orang-orang yang berserah diri—muslimin)

Tiada sekutu bagi-Nya, apakah kita benar2 telah memahami makna dari tidak mempersekutukan Allah? Apakah selama ini kita sudah terhindar dari syirik? Naudzubillah.. semoga kita bersih dari segala macam bentuk syirik. Saat kita mengucapkan kalimat laa syariikalahuu ini, resapi ini sebagai suatu ikrar bahwa kita akan senantiasa beristiqamah untuk mempertahankan ketauhidan kita. Buang jauh2 rasa ketergantungan pada selain-Nya, rasa aman dan tenteram bersama selain-Nya, memohon sesuatu kepada selain-Nya. Ya Allah… lindungi hati kami, pikiran kami dan anggota tubuh kami dari segala bentuk syirik. Setelah itu mantapkan hati sambil mengucap kalimat berikutnya yaitu bahwa itulah yang diperintahkan kepada kita maka kita mematuhinya. Kemudian dengan perasaan tegar dan tegas ucapkan kalimat terakhir dan berbangga hatilah karena sesungguhnya kita termasuk golongan orang-orang muslimin.


Sekian yang dapat saya sampaikan untuk arti dan makna bacaan Do’a iftitah, semoga bermanfaat. Amin.

Segala sesuatu yang benar itu datangnya pasti dari Allah SWT, sedangkan segala sesuatu kesilapan dan kekurangan itu hanyalah dari sifat manusia yang bodoh dan zhalim. Semoga kita terus diberi kesempatan untuk melahap segala ilmu-Nya sehingga dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

Wasslm. Wr. Wb.

13/04/2009